Masjid Raya Al Jabbar, Ikon Terbaru di Provinsi Jabar Dibangun Dengan Konsep Matematis!

Dipublish tanggal oleh Riani. Artikel ini telah dilihat sebanyak 44 kali

Masjid Raya Al Jabbar, Ikon Terbaru di Provinsi Jabar Dibangun Dengan Konsep Matematis! - Beberapa waktu lalu kabar gembira datang dari wisata religi. Yups, benar sekali Masjid Raya Al Jabbar. Masjid milik pemerintah Provinsi Jawa Barat ini berdiri koko ditengah kolam retensi dan digadang -gadang mampu menampung jamaah hingga 33.000 jamaah.

Pembangunan Masjid A Jabbar ini telah dimuai sejak 2017. Sempat terhenti akibat pandemic Covid 19, kini masjid yang diperkirakan telah menelan biaya sekitar Rp 1 Triliun ini rampung digarap pada tahun 2022.

Berikut dibawah ini profil Masjid Raya Al Jabbar Bandung yang kini menjadi ikon baru di Provinsi Jawa Barat


Profil Masjid Raya Al Jabbar

Masjid Raya Al Jabbar berada di Jalan Cimincrang Nomor 14, Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat.

Berdiri di atas kolam retensi, Masjid Raya Al Jabbar akan tampak seperti mengapung di atas danau saat air kolam mencapai batas permukaan.

Sekretaris Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat. Iwan Suwanagiri mengatakan, Masjid Al Jabbar memiliki beberapa fasilitas, antara lain plaza, selasar, ruang shalat mezzanine, dan ruang shalat utama.

Disini salah satu yang mencuri perhatian yakni adanya museum Nabi, kemudian masyarakat juga dapat menikmati taman yang ada disekitaran, jadi sangat cocok jika dijadikan tujuan wisata religi Anda semua.

Masjid ini memiliki fasad yang terbuat dari kaca yang tersusun menyerupai sisik ikan serta terdiri dari 6.136 jumlah kaca. Uniknya lagi masjid ini tidak memiliki tiang penyangga, masjid ini justru didesain dengan 99 x 99 meter tanpa tiang penyangga.


Sejarah Masjid Raya Al Jabbar

Setelah selesai dan diresmikan pada 30 Desember 2022, perjalanan pembangunan Masjid Raya ini menempuh sejarah yang cukup panjang.

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (28/12/2022),usulan pembangunan masjid milik Provinsi Jawa Barat sudah ada sejak 2016, kepada Gubernur Ahmad Heryawan.


Saat itu, Ridwan Kamil masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Sementara Provinsi Jawa Barat, masih "menumpang" ke Masjid Agung Bandung karena belum memiliki masjid sendiri.

Sebab berdasarkan ketentuan yang berlaku, setiap level pemerintahan seharusnya memiliki masjid sendiri, dengan urutan:

- Masjid Negara milik negara
- Masjid Raya milik provinsi Masjid Agung milik kota dan kabupaten
- Masjid Besar milik kecamatan
- Masjid Jami milik desa.

Ridwan Kamil yang juga seorang arsitek saat itu menawarkan diri untuk membuat rancangan Masjid Raya Al Jabbar. Jadi bisa dibilang bahwa Masjid Raya Al Jabbar yang telah berdiri kokoh itu adaah rancangan langsung dari Bapak Ridwan Kamil yang sekarang menjabat sebagai Gubenur Jawa Barat.


Filosofi nama Al Jabbar

Nama Al Jabbar berasal dari salah satu asmaul husna yang memiliki makna Maha Perkasa.

Ridwan Kamil menjelaskan, nama ini terkait dengan filosofi desain masjid, yaitu mengembalikan masa kejayaan Islam dalam ilmu pengetahuan.

Bukan menjadi sebuah kebetulan, masjid ini memiliki latar belakang rumus matematis (Ajabar atau Al Jabbar). Jika dalam Matematika rumus menjadi sebuah angka, maka diarsitektur rumus itu menjadi tiga dimensi. Namun kerap juga Jabbar ini juga dikaitkan dengan singkatan nama provinsi tempat masjid tersebut berada yakni Jawa Barat.

Konsep ini yang kemudian diterjemahkan Bapak Ridwan Kamil selaku arsiteknya pada waktu itu dalam bentuk desain kubah tiga dimensi.
Jadi kalau kita lihat desainnya adalah kumpulan perulangan-perulangan dari besar, sedang, kecil yang sebetulnya itu merupakan rumus matematika. Karena dulu Islam berjaya dari ilmu pengetahuan khususnya matematika.

Salam Traveling!

 

 

Tag: #Jawa Barat # Bandung# Masjid# MasjidMegah# Masjid Raya Al Jabbar# WisataReligi